MEDAN - realitasinline.id | UMN Al Washliyah menggelar Webinar Internasional membahas tentang pendidikan di masa pandemi. Webinar internasional ini merupakan kerjasama Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah dengan Universitas Simalungun (USI) yang menghadirkan pembicara dari tiga negara.
Para pembicara itu Prof Phaosan Jehwae, dosen Fakultas Pendidikan Universitas Fatoni Thailand, Prof Dr Setiono Sugiarto, dosen Fakultas Pendidikan Bahasa Universitas Katolik Atmaja Indonesia, dan Prof Dr Ahmad Puad Mat Som, dosen Faculty of Applied Social Sciences Universiti Sultan Zainal Abidin Trengganu Malaysia.
Webinar internasional ini kerjasama FKIP UMN Al Washliyah dengan FKIP USI yang mengangkat topik "Blended Learning di Perguruan Tinggi Pada Masa New Normal".
Dihadiri juga Rektor UMN Al Washliyah, Dr KRT H Hardi Mulyono K Surbakti, Rektor USI Dr Cory MSi, Dekan FKIP UMN Al Washliyah, Drs Samsul Bahri MSi, dosen FKIP, Dr Susy Deliani MHum, dekan FKIP USI Dr Arnita Purba MHum, dosen FKIP Dr Mardin Silalahi MPd.
Rektor Hardi Mulyono dalam sambutannya mengharapkan seminar pembelajaran model Blended Learning ini bisa dimaksimalkan dan dioptimalkan. "Dalam situasi pandemi saat ini kiranya Blended Learning menjadi pilihan agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan," sebutnya.
Blended Learning adalah campuran pengajaran tatap muka yang biasanya terlaksana di kelas dengan pembelajaran yang menggunakan e-learning, pembelajaran yang menggunakan informasi pembelajaran digital, kata dekan FKIP UMN Al Washliyah, Samsul Bahri.
Lebih lanjut Samsul mengatakan bahwa tantangan dan kendala yang dihadapi di Indonesia dengan model pembelajaran Blended Learning sama dengan yang dihadapi oleh negara Malaysia dan Thailand.
"Persoalannya sama yakni masalah jaringan yang sering lelet, juga paket kuota yang terkuras habis," ujar Samsul. Oleh karenanya dari seminar ini kita rumuskan juga model pembelajaran Luring atau di luar jaringan tanpa menggunakan jaringan internet.